Kamis, 06 Januari 2011

23-15-LUIS-FINAL EXAM

    Es Krim Kelapa Muda
    
Es Krim Kelapa Muda 
Bahan : 

  • 1/2 ltr sus segar
  • 100 ml air kelapa muda
  • 1 sendok tepung maizena,larutkan sedikit dalam air
  • 3 telur ayam,ambilkuningnya saja lalu dikocok
  • 200 gr daging kelapa muda
  • 100 ml krim kental




Cara membuat :

  1. Campurkan susu dan air kelapa muda kemudian aduk rata
  2. Masak diatas api kecil sambil diaduk terus hingga mendidih
  3. Masukkan cairan maizena kemudian aduk terus hingga mendidih
  4. Ambil sedikit adonan kemudian aduk dengan kuning telur
  5. Masukkan kembali kedalam adonan. Masak hingga mendidih kemudian angkat dan terus diaduk hingga uapnya hilang
  6. Tambahkan daging kelapa muda dan krim kemudia aduk rata
  7. Setelah agak dingin, masukkan ke dalam freezer hingga setengah beku.
  8. Aduk kembali hingga rata kemudian simpan dalam freezer hingga beku
  9. Sajikan dalam gelas gelas kecil

    Minggu, 05 Desember 2010

    MAMALIA

    Mengenal Mamalia



     
    Hewan dengan karakter yang paling variatif.
    Istilah lain untuk mamalia adalah binatang yang menyusui. Termasuk kelas hewan vertebrata (memiliki tulang belakang) dan kelenjar susu pada betinanya. Mamalia tergolong hewan berdarah panas atau suhu tubuhnya tetap, seperti manusia. Pada umumnya, mamalia melahirkan keturunannya dengan cara beranak atau melahirkan.

    Tapi ada beberapa mamalia yang bertelur, seperti ikan guppy dan hiu martil. Hal ini karena tidak melahirkan bukanlah ciri utama hewan mamalia. Tapi adalah soal menyusui dan memiliki kelenjar susu pada betina tadi merupakan ciri utamanya. Hewan mamalia memiliki beberapa ciri, misalnya memunyai jantung dengan empat ruang, tubuhnya ditutupi bulu, ujung telinganya bercuping (lancip), memiliki kelenjar peluh, dan bernapas melalui paruparu.

    Mamalia terdiri dari 5.487 spesies dari 46 ordo. Diketahui saat ini hampir 25 persen spesies mamalia terancam punah. Sedikitnya 1.141 spesies menyusut drastis. Populasi spesies yang paling menurun jumlahnya adalah jenis primata Asia, misalnya gajah. Hal itu terjadi karena rusaknya hutan tempat gajah liar tinggal. Di sisi lain, hewan mamalia merupakan hewan yang dikenal paling dapat bertahan dari perubahan lingkungan sehingga berumur panjang. Hal ini disebabkan karakter hewan ini paling variatif.

    Bukan hanya tersebar sebagai hewan darat, air, dan udara. Ukurannya yang beraneka ragam, terkecil (2,5-12 sentimeter) hingga terbesar (33 meter) memiliki sehingga dapat tinggal di tempat dengan berbagai karakter dan cuaca. Mulai dari gua, lubang, tempat sempit, laut, hingga gurun pasir, hingga padang rumput. Beberapa hewan lain yang termasuk jenis mamalia di antaranya adalah harimau, orang utan, rusa, ikan paus, tikus, hiu, kelinci, kanguru, kelelawar, tapir, dan unta. Diketahui enam dari 10 hewan paling cerdas berasal dari kelompok mamalia. _ nala dipa

    Mereka yang Nokturnal
    Tidak menyukai cahaya.

    Dari sekian banyak karakter hewan mamalia, ciri lain yang paling khas adalah sifat nokturnalnya. Nokturnal artinya hewan yang tidak menyukai cahaya atau sinar yang terang. Maka itu, hewan-hewan kelompok ini lebih suka tidur pada siang hari. Dan beraktivitas pada malam hari atau ketika cahaya Matahari meredup. Perilaku hewan itu bertujuan untuk mengurangi risiko ancaman hewan pemangsa bagi mereka sendiri atau keluarganya.

    Hewan nokturnal umumnya memiliki kemampuan pendengaran, penciuman, dan penglihatan yang tajam. Di kebun binatang, hewan jenis ini biasanya ditempatkan pada kandang khusus kedap cahaya untuk mengalihkan siklus tidur mereka agar tetap aktif selama waktu berkunjung. Bagaimana cara mengetahui apakah hewan itu termasuk nokturnal? Cara paling mudah adalah dengan melihat pancaran bola matanya. Bila dalam kondisi terang, mata mereka memancarkan sinar. Ada yang berwarna merah, oranye, biru, kuning, cokelat, dan sebagainya.

    Misalnya pada kukang dan musang yang bersinar jingga ketika siang hari. Ada pula harimau dan singa yang berwarna cokelat keemasan. Konon, harimau dan singa, termasuk kucing adalah hewan nokturnal. Namun evolusi membuat mata mereka tahan dan tidak silau terhadap cahaya. Sehingga berani beraktivitas pada siang hari. Beberapa jenis mamalia yang nokturnal seperti tupai, rubah, hamsters, landak, kanguru, tikus, dan kelelawar. _ A-2

    Naluri Mengendus Bahaya
    Tikus dapat mendeteksi bencana alam.

    Jauh sebelum gunung berapi atau banjir terjadi, sebenarnya banyak hewan yang sudah pergi menjauh dari lokasi itu. Hal itu terjadi karena mereka mengendus akan terjadi bencana atau bahaya di tempat itu. Hal itu pertama kali dibuktikan oleh Hans Grueneberg, ilmuwan asal Inggris pada 1973.

    Dia menyebutkan bahwa tikus adalah hewan mamalia yang dapat mengetahui bahaya itu. Hal itu karena pada ujung hidung tikus terdapat saraf bernama ganglion. Saraf itu sangat peka terhadap peru b a h a n yang terjadi pada lingkungan. Menurut Grueneberg, sebenarnya alam telah mengirimkan pertanda bila akan terjadi bencana.

    Namun, pertanda itu tidak dapat dilihat oleh mata, termasuk dideteksi oleh sebuah alat yang mutakhir. Ketika hal itu terjadi, tikus adalah salah satu hewan yang paling sensitif mengetahuinya. Kemudian, tikus mengeluarkan feromon (aroma tubuh) yang berupa alarm bagi hewan lain yang disebar melalui udara. Penemuan itu, membuktikan bahwa mamalia dapat mengomunikasikan bahaya. _ A-2

    Mamalia Paling Cerdas
    Ada yang ingatannya paling kuat hingga mampu mencari obat.

    Simpanse disebut-sebut sebagai hewan paling cerdas. Binatang ini tinggal di hutan- hutan tropis, khususnya di Afrika Barat dan Afrika Tengah. Simpanse memang binatang yang paling cepat belajar dan beradaptasi. Bahkan dapat mengatur apa yang akan dilakukannya. Selain itu, simpanse memiliki memori atau ingatan paling baik.

    Beberapa percobaan pernah membuktikan bahwa simpanse dapat mengoperasikan komputer, menjawab soalsoal hitungan, dan mengetahui bahasa isyarat. Pada 2005, pernah ada sebuah penelitian bernama “Th e Chimpanzee Genome Project” yang hasilnya kemudian menyebutkan bahwa 98 persen sifat genetik simpanse sama dengan manusia. Hewan kedua adalah lumba-lumba.

    Keluarga mamalia air memunyai ukuran otak yang besar. Sedangkan kulit luar otak lumba-lumba berfungsi sebagai alat berkomunikasi dan intelegensia. Lumba-lumba berhidung panjang sangat mudah dilatih. Lumba-lumba menggunakan siulan untuk berhubungan dengan satu sama lain dan mencari mangsa. Monyet atau disebut Rhesus macaque monkey kerap menjadi obyek penelitian biologi atau kedokteran.

    Binatang ini mempunyai daya ingat yang luar biasa, begitu juga kemampuannya untuk belajar, dan membuat keputusan sendiri. Mereka memakai ekspresi muka yang sangat mirip dan dimengerti oleh manusia. Gajah mewarisi kecerdasan genetik sama. Gajah dikenal memiliki daya ingat luar biasa. Mereka dapat mengingat kembali secara tepat tempat-tempat yang pernah mereka disinggahi sekalipun meski telah meninggalkan tempat itu bertahuntahun lamanya. Pendengaran dan penglihatan gajah juga sangat luar biasa.

    Di sisi lain, gajah dikenal sebagai hewan yang memiliki empati dan interaksi yang sangat baik dibanding binatang lain. Anjing, khususnya jenis Collie dikenal paling pintar. Collie adalah anjing yang mampu menggembala dan mengiring domba. Collie juga cepat belajar. Pernah sebuah penelitian menyebutkan bahwa Collie yang terlatih sanggup mengerjakan lima kali lebih banyak dibanding satu orang manusia . Collie juga dianggap anjing paling energik dan bertenaga. Dia mampu meloncat halangan yang tinggi dan memiliki penciuman yang baik. Maka itu, Collie pada zaman dahulu kerap dijadikan sebagai pencari tanaman-tanaman obat atau berkhasiat di hutan. _ A-2

    MANUSIA SATU KATA

    Hari yang cerah. Raja Mahendra pergi ke hutan untuk menguji kemampuannya berburu. Ia melarang para pengawal mengikutinya masuk ke hutan. Di tengah hutan, tampak seekor kijang asyik makan rumput. Raja Mahendra langsung membidik anak panahnya.
    Ah, kijang itu berhasil melarikan diri. Raja Mahendra mengejarnya. Namun ia terperosok masuk ke lubang yang cukup dalam. Ia berteriak sekeras-kerasnya memanggil para pengawal. Namun suaranya lenyap ditelan lebatnya hutan. Selagi Raja Mahendra merenungi nasibnya, ia terkejut melihat seseorang berdiri di tepi lubang.
    “Hei! Siapa kau?” tanya Raja. Orang itu tak menjawab. “Aku Raja Mahendra! Tolong naikkan aku!” pintanya dengan nada keras. “Tidak!” jawab orang itu. Raja menjadi geram. Ia ingin memanah orang itu. Namun sebelum anak panah melesat, orang itu lenyap. Tak lama kemudian, jatuhlah seutas tali. Raja mengira itu pengawalnya. Namun, ternyata orang tadi yang melempar tali.

    “Jadi kau mau menolongku?”
    “Tidak!” jawabnya lagi. Raja menjadi bingung. Katanya tidak, mengapa memberi tali? Apa boleh buat, yang penting orang itu mau menolongnya. Raja Mahendra berhasil naik. Ia mengucapkan rasa terima kasih.

    “Maukah kau kubawa ke kerajaan?” tawar Raja.
    “Tidak!” jawab si penolong.
    “Kalau tidak mau, terimalah beberapa keping emas.”
    “Tidak!” jawabnya lagi, tetapi tangannya siap menerima.
    Akhirnya Raja Mahendra sadar, bahwa orang itu hanya bisa bicara satu kata. Yaitu tidak. Walau berkata tidak, orang itu dibawa juga ke kerajaan. Sampai di kerajaan Raja Mahendra memanggil Patih.

    “Paman Patih, tolong berikan pekerjaan pada manusia satu kata ini. Ia hanya bisa berkata, tidak.”
    “Mengapa paduka membawa orang yang amat bodoh ini?”
    “Walau bodoh, ia telah menolongku ketika terperosok lubang.” Patih berpikir keras. Pekerjaan apa yang sesuai dengan orang ini.

    Setelah merenung beberapa saat, Patih tersenyum dan berkata, “Paduka kan bermaksud mengadakan sayembara untuk mencari calon suami bagi sang putri. Tetapi sampai kini Paduka belum menemukan jenis sayembaranya.”
    “Benar Paman Patih, aku ingin mempunyai menantu yang sakti dan pandai. Tetapi apa hubungannya hal ini dengan sayembara?”

    “Peserta yang telah lolos ujian kesaktian, harus mengikuti babak kedua. Yaitu harus bisa memasuki keputren dengan cara membujuk penjaganya.”
    “Lalu, siapa yang akan dijadikan penjaga keputren?”
    Manusia satu kata itu, Paduka.”
    “Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!”
    “Percayalah pada hamba, Paduka.”
    Pada hari yang ditentukan, peserta sayembara berkumpul di alun-alun. Mereka adalah raja muda dan
    pangeran dari kerajaan tetangga. Di babak pertama, kesaktian para peserta diuji. Dan, hanya tiga peserta yang berhasil.
    Ketiganya lalu dibawa ke depan pintu gerbang keputren. Patih memberi penjelasan pada mereka. Nampaknya mudah. Mereka hanya disuruh membujuk penjaga keputren sehingga dapat masuk keputren.
    Peserta hanya boleh mengucapkan tiga pertanyaan.
    “Penjaga yang baik. Bolehkah aku masuk keputren?” tanya peserta pertama.
    “Tidak!” jawab si
    manusia satu kata.
    “Maukah kuberi emas sebanyak kau mau, asal aku diperbolehkan masuk?”
    “Tidak!”

    Pertanyaan tinggal satu.
    “Kau akan kujadikan Senopati di kerajaanku, asal aku boleh masuk.”
    “Tidak!” ujar si
    manusia satu kata.
    Peserta pertama gugur. Ia mundur dengan lemah lunglai. Peserta kedua maju. Ia telah menyusun pertanyaan yang dianggapnya akan berhasil,

    “Penjaga, kalau aku boleh masuk keputren, kau akan kunikahkan dengan adikku yang cantik. Setuju?” pertayaan pertama peserta kedua.
    “Tidak!”
    “Separoh kerajaan kuberikan padamu, setuju?”
    “Tidak!”
    “Katakan apa yang kau inginkan, asal aku boleh masuk.”
    “Tidak!”
    Peserta kedua pun mundur dengan kecewa. Mendengar percakapan dua peserta yang tak mampu masuk keputren, Raja Mahendra tersenyum puas. Pandai benar patihku, katanya dalam hati.
    Peserta terakhir maju.

    Semua penonton termasuk Raja Mahendra memperhatikan dengan seksama. Raja muda itu tampak percaya diri. Langkahnya tegap penuh keyakinan.
    “Wahai penjaga keputren, jawablah pertanyaanku baik-baik. Tidak dilarangkah aku masuk keputren?” tanyanya dengan suara mantap. Raja Mahendra, Patih, dan penonton terkejut dengan pertanyaan itu.
    Dengan mantap pula penjaga menjawab.
    “Tidak!” Seketika itu sorak-sorai penonton bergemuruh, mengiringi kebehasilan peserta terakhir. Si raja muda yang gagah lagi tampan. Raja Mahendra sangat senang dengan keberhasilan itu. Calon menantunya sakti dan pandai.

    Sayembara usai. Manusia satu kata berjasa lagi pada Raja Mahendra. Ia dapat menyeleksi calon menantu yang pandai. Walau bodoh, Raja Mahendra tetap mempekerjakannya sebagai penjaga keputren.

    BULAN

    B-U-L-A-N

    Bulan purnama dilihat dari bumi (Belgia).
    Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
    Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
    Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
    Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
    Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
    Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
    Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.[1] Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

    BULAN

    B-U-L-A-N

    Bulan purnama dilihat dari bumi (Belgia).
    Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
    Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
    Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
    Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
    Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
    Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
    Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.[1] Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

    Minggu, 14 November 2010

    LIONS FC





    LIONS FC adalah club sepak bola dan futsal.Jadi dukung kami agar cita-cita kami untuk mengembangkan LIONS FC ke seluruh dunia bisa tercapai.LIONS FC terdiri dari 15 anggota.Walaupun kami sudah ada 18 anggota.Tapi kami masih kurang 1 anggota lagi yaitu di posisi goalkeeper.Bila anda berminat untuk join club LIONS FC,anda bisa menelepon saya,nomor telepon saya adalah 087868750335 ATAU 085760544378
    berikut ini adalah nama anggota LIONS FC berserta nomor punggungnya:

    NAMA PEMAIN
    NOMOR PUNGGUNG
    POSISI
    FERNANDO
    1
    GOALKEEPER
    JEFFREY
    3
    CENTRAL DEFENDER
    WILSON
    5
    CENTRAL DEFENDER
    WILLIAM
    4
    WING-BACK
    LINARDO
    15
    WING-BACK
    EDRICK
    2
    FULL-BACK
    FAUSTINO
    8
    WIDE MIDFIELD
    PRAYOGO
    6
    WIDE MIDFIELD
    THOMSON
    14
    WIDE MIDFIELD
    DEVIN.T
    12
    CENTRAL MIDFIELD
    JACKSON
    11
    BEHIND THE STRIKER
    TIMOTIUS
    9
    STRIKER
    JEFRI
    7
    STRIKER
    NATANAEL (C)
    10
    STRIKER








































    CAPTAIN : NATANAEL


    KAMI DARI CLUB LIONS FC MENGUCAPKAN TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA.


    Selasa, 09 November 2010

    SMP sutomo 1 medan

    INDERA PENDENGAR (TELINGA)

    Telinga merupakan indera untuk mendengar suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20 – 20000 getaran/detik (hertz).




    TELINGA BAGIAN LUAR
    1. Daun Telinga
    • Terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk.
    • Fungsi :
    a) Menangkap gelombang bunyi/suara dari luar.
    b) Membantu memusatkan suara.


    2. Lubang Telinga
    • Fungsi : meneruskan suara ke selaput gendang telinga.


    3. Gendang Telinga 
    • Fungsi : menangkap suara dari lubang telinga
    • Gendang telinga akan bergetar sesuai dengan jumlah getaran yang diterima daun telinga.

    IPA: Indera Penglihatan

    BAGIAN LUAR MATA
    1. Alis Mata
    • Terdapat di atas mata.
    • Fungsi : mencegah masuknya keringat ke dalam mata.


    2. Kelopak Mata
    • Fungsi : menutup bola mata.
    • Kelopak mata akan menutup jika :
    a) Cahaya terlalu terang
    b) Ada benda/kotoran masuk ke mata
    • Gerakan kelopak mata termasuk gerak reflek
    • Fungsi kelopak mata berkedip :
    a) Membasahi mata
    b) Menggiring kotoran keluar dari mata
    c) Mengistirahatkan retina dari cahaya yang masuk terus menerus


    3. Kelenjar Air Mata
    • Terdapat pada bagian atas kelopak mata.
    • Selalu menghasilkan air mata.
    • Fungsi air mata :
    a) Membasahi kornea
    b) Melindungi mata dari kuman
    c) Menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat dan lembut


    4. Bulu Mata
    • Seperti tirai dari mata.
    • Fungsi bulu mata :
    a) Mengurangi cahaya yang masuk ke mata
    b) Mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke mata

    KOPERASI

    (LEMBAGA EKONOMI YANG BERASASKAN KEKELUARGAAN)


    SEJARAH KOPERASI 


    Koperasi Internasional 
    • Pertama kali diusulkan oleh Robert Owen (1771 – 1858).
    • Awalnya berbentuk koperasi pada usaha pemintalan kapas di Skotlandia.
    • Kemudian berkembang ke Inggris, Jerman dan Denmark.


    Koperasi Indonesia
    1. Zaman Belanda


    • Pertama kali diperkenalkan oleh R Aria Wiriatmadja di Purwokerto tahun 1896.
    • Awalnya berbentuk koperasi simpan pinjam untuk membantu rakyat yang terjerat hutang dengan bunga tinggi kepada rentenir.
    • Kemudian ditiru oleh organisasi pergerakan nasional yaitu Budi Utomo dan Sarekat Dagang Islam.
    • Karena Belanda kuatir koperasi menjadi bentuk perlawanan dari rakyat Indonesia maka dikeluarkan undang-undang yang mempersulit pendirian koperasi.
    • Para tokoh perjuangan mengajukan protes kepada pemerintah Belanda.
    • Akhirnya Belanda membuat undang-undang pendirian koperasi baru tahun 1927.

    36 Butir Pengamalan Pancasila

    1. Ketuhanan Yang Maha Esa
    1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
    3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
    6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
    7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

    PENGERTIAN DESA
    Secara umum, desa adalah :


    Pembagian wilayah administratif yang dipimpin oleh kepala desa.


    Menurut PP No 57 tahun 2005, desa adalah :
    Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


    Skema Pedesaan
    skema org pedesaan

    MEMBACA PETA LINGKUNGAN SETEMPAT

    bagan-petaPETA
    Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan skala tertentu.
    Manfaat peta untuk memberikan gambaran suatu wilayah.
    Jenis Peta
    Berdasarkan isinya peta dibagi menjadi 2 yaitu :
    1.    Peta Umum     
    Peta yang memberikan ketampakan umum suatu daerah
    2.    Peta Khusus (Tematik) 
    Peta yang menggambarkan ketampakan khusus suatu daerah.
    Peta Umum terdiri dari  :
    1.    Peta Topografi
    Peta yang menggambarkan bentuk muka bumi lengkap dengan ketampakan unsur budaya seperti jalan, sungai dan kota.
    Umumnya berskala besar
    2.    Peta Korografi
    Peta menggambarkan ketampakan yang bersifat umum pada daerah yang luas.
    Umumnya berskala sedang.
    Contohnya peta daerah kecamatan, kabupaten, kota.
    3.    Peta Geografi (Dunia)
    Peta umum berskala kecil sehingga ketampakan terlihat umum atau global.
    Peta khusus terdiri dari  :
    1.    Peta pariwisata
    2.    Peta tambang
    3.    Peta kependudukan
    4.    Peta iklim

    sejarah

    Sejarah mencatat Borobudur adalah candi terbesar yang pernah dibangun untuk penghormatan terhadap sang Budha. Bayangkan saja bangunannya mencapai 14.000m persegi dengan ketinggian hingga 35,29m. Sebuah prasasti Cri Kahuluan yang berasal dari abad IX (824 Masehi) yang diteliti oleh Prof Dr J.G. Casparis, mengungkap silsilah tiga Wangsa Syailendra yang berturut-turut berkuasa pada masa itu, yakni Raja Indra, Putranya Samaratungga. Kemudian, putrinya yang bernama Samaratungga Pramodawardhani.

    Pada masa Raja Samaratungga inilah mulainya dibangun candi yang bernama: Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti timbunan tanah, bukit atau tingkat-tingkat bangunan yang diidentikan dengan sebutan vihara kamulan Bhumisambharabudhara, yang mempunyai arti sebuah vihara nenek moyang dan Dinasti Syailendra di daerah perbukitan.

    Letak candi ini memang diatas perbukitan yang terletak di Desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh yang membujur dari arah timur ke barat. Sementara di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbau, serta disebelah barat ada Gunumg Sindoro dan Gunung Sumbing.

    Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti umumnya bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas. Bangunan kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi dengan hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang bermakna sebuah tingkatan kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu, materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu yang tak lagi terikat hawa nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.

    Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Balibiara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
    Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950prasasti KarangtengahKahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. [1] Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.[2]
    yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan dan

    [sunting] Struktur Borobudur

    Borobudur dilihat dari pelataran sudut barat laut
    Denah Borobudur membentuk Mandala, lambang alam semesta dalam kosmologi Buddha.
    Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.
    Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
    Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.
    Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.
    Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.
    Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.
    Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
    Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
    Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala.
    Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

    [sunting] Relief

    Tangga Borobudur mendaki melalui serangkaian gapura berukir Kala-Makara
    Stupa Borobudur.jpg
    Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka.
    Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.
    Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan candi adalah sebagai berikut.
    Bagan Relief
    Tingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura
    Kaki candi asli - ----- Karmawibhangga 160 pigura
    Tingkat I - dinding a. Lalitawistara 120 pigura
    ------- - ----- b. jataka/awadana 120 pigura
    ------- - langkan a. jataka/awadana 372 pigura
    ------- - ----- b. jataka/awadana 128 pigura
    Tingkat II - dinding Gandawyuha 128 pigura
    -------- - langkan jataka/awadana 100 pigura
    Tingkat III - dinding Gandawyuha 88 pigura
    -------- - langkan Gandawyuha 88 pigura
    Tingkat IV - dinding Gandawyuha 84 pigura
    -------- - langkan Gandawyuha 72 pigura
    -------- Jumlah -------- 1460 pigura
    Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut :
    Karmawibhangga
    Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara)
    Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.
    Lalitawistara
    Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.
    Jataka dan Awadana
    Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.
    Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
    Gandawyuha
    Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.

    [sunting] Arca Buddha

    Sebuah arca Buddha di dalam stupa berterawang
    Selain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi lotus serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu.
    Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan barisan di sisi luar pagar langkan. Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya. Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung , baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung. Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat Rupadhatu.[3] Pada bagian Arupadhatu (tiga pelataran melingkar), arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa berterawang (berlubang). Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72 stupa.[3] Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak (kebanyakan tanpa kepala) dan 43 hilang (sejak penemuan monumen ini, kepala buddha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri).[4]
    Secara sepintas semua arca buddha ini terlihat serupa, akan tetapi terdapat perbedaan halus diantaranya, yaitu pada mudra atau posisi sikap tangan. Terdapat lima golongan mudra: Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Tengah, kesemuanya berdasarkan lima arah utama kompas menurut ajaran Mahayana. Keempat pagar langkan memiliki empat mudra: Utara, Timur, Selatan, dan Barat, dimana masing-masing arca buddha yang menghadap arah tersebut menampilkan mudra yang khas. Arca Buddha pada pagar langkan kelima dan arca buddha di dalam 72 stupa berterawang di pelataran atas menampilkan mudra: Tengah atau Pusat. Masing-masing mudra melambangkan lima Dhyani Buddha; masing-masing dengan makna simbolisnya tersendiri.[5]
    Mengikuti urutan Pradakshina yaitu gerakan mengelilingi searah jarum jam dimulai dari sisi Timur, maka mudra arca-arca buddha di Borobudur adalah:
    Arca↓ Mudra↓ Melambangkan↓ Dhyani Buddha↓ Arah Mata Angin↓ Lokasi Arca↓
    COLLECTIE TROPENMUSEUM Boeddhabeeld van de Borobudur TMnr 10016277.jpg Bhumisparsa mudra Memanggil bumi sebagai saksi Aksobhya Timur Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi timur
    COLLECTIE TROPENMUSEUM Boeddhabeeld van de Borobudur TMnr 60013976.jpg Wara mudra Kedermawanan Ratnasambhawa Selatan Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi selatan
    COLLECTIE TROPENMUSEUM Boeddhabeeld van de Borobudur voorstellende Dhyani Boeddha Amitabha TMnr 10016276.jpg Dhyana mudra Semadi atau meditasi Amitabha Barat Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi barat
    COLLECTIE TROPENMUSEUM Boeddhabeeld van de Borobudur voorstellende Dhyani Boeddha Amogasiddha TMnr 10016274.jpg Abhaya mudra Ketidakgentaran Amoghasiddhi Utara Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi utara
    COLLECTIE TROPENMUSEUM Boeddhabeeld van de Borobudur voorstellende Dhyani Boeddha Vairocana TMnr 10015947.jpg Witarka mudra Akal budi Wairocana Tengah Relung di pagar langkan baris kelima (teratas) Rupadhatu semua sisi
    COLLECTIE TROPENMUSEUM Boeddhabeeld van de Borobudur TMnr 60019836.jpg Dharmachakra mudra Pemutaran roda dharma Wairocana Tengah Di dalam 72 stupa di 3 teras melingkar Arupadhatu

    [sunting] Tahapan pembangunan Borobudur

    • Tahap pertama
    Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.
    • Tahap kedua
    Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.
    • Tahap ketiga
    Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.
    • Tahap keempat
    Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.

    [sunting] Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur

    Foto pertama Borobudur dari tahun 1873. Bendera Belanda tampak pada stupa utama candi.
    Teras tertinggi setelah restorasi Van Erp. Stupa utama memiliki menara dengan chattra (payung) susun tiga.
    • 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
    • 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.
    • 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
    • 1963 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
    • 1968 - Pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
    • 1971 - Pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.
    Batu peringatan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO
    • 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.